Misteri dan Kisah Mistis Gunung Ciremai Penunggu Sosok Nyi Linggi di Jawa Barat

Sejarah, WISATA32 Dilihat

live-streamingbola-gratis

BBSNEWS.CO.ID, Gunung yang membentang melintasi tiga kabupaten di Jawa Barat—Cirebon, Kuningan, dan Majalengka—baru-baru ini menjadi pusat perhatian karena kisah-kisah mistis yang menyelimuti keberadaannya. Sebelumnya, gunung ini dikenal sebagai bagian penting dari kehidupan dan kepercayaan masyarakat setempat, namun kini cerita-cerita berbau supernatural semakin menguat dan viral di media sosial.

  1. Mitos Larangan Membuang Air Seni ke Tanah

Gunung Ciremai memiliki kepercayaan yang kuat terkait larangan membuang air kecil langsung ke tanah. Konon, melanggar aturan ini bisa membawa keberuntungan buruk bagi pelanggar. Oleh karena itu, jalur pendakian seringkali terlihat dipenuhi oleh kantong plastik atau botol berisi air seni sebagai pengganti langsung membuang ke tanah.

Kebiasaan ini menjadi simbol penghormatan terhadap mitos yang diyakini sebagai bagian dari tradisi lokal. Tindakan tersebut mencerminkan usaha masyarakat untuk menjaga keseimbangan spiritual dan menghormati kekuatan gaib yang dipercaya terkait dengan gunung ini.

  1. Cerita tentang Harimau Bermata Satu

Salah satu mitos menarik yang berkembang adalah keberadaan harimau bermata satu yang konon menjadi penghuni utama gunung ini. Menurut cerita, makhluk ini adalah sekutu dari Nini Pelet, sosok mistis yang dianggap sebagai penjaga dan penguasa di kawasan tersebut.

Harimau bermata satu dikisahkan tinggal di antara rerimbunan ranting dan semak yang menyerupai goa alami, menambah aura misterius dan menakutkan. Kisah ini terus diwariskan dari generasi ke generasi, memperkuat reputasi gunung yang penuh cerita magis dan kehadiran makhluk gaib.

  1. Blok Batu Lingga dan Kepercayaan Mistis

Di kawasan Gunung Ciremai, terdapat sejumlah batu atau blok yang dipercaya memiliki kekuatan spiritual. Salah satunya adalah Blok Batu Lingga, yang diyakini sebagai tempat pertapaan Nini Pelet. Menurut legenda, batu ini dijaga oleh makhluk halus bernama Aki dan Nini Serentet Buntet, menambah kesan mistis dan sakral.

Baca Juga  Inilah Sosok Raja Thailand & Kekayaannya

Lokasi ini dianggap sebagai tempat suci bagi masyarakat yang ingin mendapatkan berkah atau sekadar merenung dalam suasana penuh ketenangan dan kekhidmatan. Kepercayaan ini memperkuat dimensi spiritual yang melekat pada gunung tersebut.

  1. Legenda Nini Pelet

Gunung Ciremai juga dikenal sebagai pusat dari kisah Nini Pelet, tokoh legendaris yang terkenal dengan kekuatan gaibnya dalam bidang asmara. Dalam buku ‘Rahasia Pelet’ karya Masruri, Nini Pelet digambarkan sebagai sosok yang mampu merajut kisah cinta dengan kekuatan magis, bahkan merebut kitab mantra asmara dari Ki Buyut Mangun Tapa.

Cerita ini menambahkan sentuhan magis dan mitologis terhadap keindahan alam gunung, sekaligus memperkaya warisan budaya masyarakat setempat yang percaya bahwa gunung ini adalah tempat tinggal tokoh mistis tersebut.

  1. Ritual Menjejakkan Kaki Tiga Kali

Menurut juru kunci gunung, ada sebuah ritual sederhana yang diyakini mampu melindungi pendaki dari gangguan makhluk halus serta menjamin keselamatan. Ritual ini dilakukan dengan menjejakkan kaki ke tanah sebanyak tiga kali dan diikuti dengan mengucapkan salam sebagai simbol penghormatan.

Tindakan ini dianggap sebagai bentuk komunikasi dan penghormatan terhadap kekuatan alam dan makhluk gaib yang diyakini berada di kawasan ini, sekaligus sebagai langkah perlindungan spiritual bagi pendaki.

  1. Suara Gamelan di Puncak Gunung

Salah satu pengalaman mistis yang sering diceritakan adalah mendengar suara gamelan Jawa yang datang dari puncak gunung. Fenomena ini menimbulkan kesan bahwa gunung ini bukan hanya tempat pendakian, melainkan juga ruang spiritual yang penuh kehadiran gaib.

Pendaki yang mengalami pengalaman ini sering merasa terpanggil dan merasa seakan-akan ada kekuatan spiritual yang menyapa mereka melalui suara gamelan tersebut, menambah aura magis dan misteri yang melingkupi Gunung Ciremai.

  1. Kehadiran Jalak Hitam dan Tawon Berwarna Gelap

Dalam mitologi setempat, dikisahkan adanya jalak hitam yang selalu mengikuti para pendaki dari pos pengalap hingga ke puncak tertinggi yang dikenal sebagai Seruni. Burung ini dianggap sebagai penuntun spiritual yang setia menemani perjalanan pendaki.

Baca Juga  Tempat Wisata di Lembang yang Lagi Hits: Panduan Lengkap Liburan Seru di Lembang

Namun, kehadiran jalak hitam ini disertai oleh tawon berwarna gelap yang sering mengganggu selama pendakian. Keberadaan kedua makhluk ini memperkaya cerita mistis sekaligus menambah tantangan dan keajaiban dalam pengalaman mendaki di gunung ini.

Berapa waktu yang dibutuhkan untuk mendaki Gunung Ciremai?
Sekitar 8 jam perjalanan diperlukan untuk mencapai puncak dari dasar pendakian.

Berapa tarif pendakian Gunung Ciremai?
Biaya masuk berkisar antara Rp 75.000 sampai Rp 77.500 per orang untuk empat jalur utama, sementara jalur Trisakti Sadarehe mengenakan tarif sekitar Rp 150.000 sampai Rp 400.000.

Apakah Gunung Ciremai masih aktif?
Ya, gunung ini termasuk kategori gunung api Kuarter aktif dengan status tipe A, yang masih menunjukkan aktivitas sejak tahun 1600-an.

Kapan terakhir kali Gunung Ciremai meletus?
Letusan terakhir dicatat terjadi pada tahun 1937, sementara letusan terdahulu terjadi pada tahun 1698.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *