Jurnalis Top Italia, Gianluca Di Marzio, Berikan Kritik Pedas terhadap Kapten Timnas Indonesia dan Fenomena Fanatisme di Tanah Air

OLAHRAGA31 Dilihat

live-streamingbola-gratis

BBSNEWS.CO.ID, Baru-baru ini, Gianluca Di Marzio, salah satu jurnalis ternama dari Italia, menyampaikan pandangannya mengenai situasi sepak bola di Indonesia, khususnya terkait dengan kapten Timnas Indonesia, Jay Idzes, serta budaya dukungan suporter di negara tersebut.

Dalam tulisannya, Di Marzio menyoroti tingginya tingkat interaksi digital yang diterima para pemain Timnas Indonesia, termasuk Jay Idzes. Ia menyampaikan bahwa popularitas pemain berusia 24 tahun itu di media sosial sangat mencolok, meskipun secara prestasi di lapangan belum menunjukkan hal yang luar biasa.

Di Marzio menyebutkan bahwa Jay Idzes, yang saat ini memperkuat klub Venezia di Italia, memiliki jumlah pengikut di Instagram mencapai 3,2 juta orang. Ia menilai, angka ini jauh melampaui pengenalan publik terhadap pemain tersebut di Italia, yang membuatnya menjadi fenomena di Indonesia.

“Di Indonesia, sepak bola memang sangat dihormati dan dirayakan dengan penuh semangat. Meski begitu, ketenaran seorang pemain tidak selalu sejalan dengan kualitas atau pencapaian di atas lapangan,” tulis Di Marzio dalam artikelnya yang dipublikasikan di laman resmi miliknya, pada Rabu (4/6/2025).

Gianluca menyoroti bahwa Jay Idzes merupakan contoh dari fenomena pemain yang belum terkenal di negaranya sendiri, tetapi mendapatkan popularitas besar di Indonesia berkat fanatisme suporter yang tinggi.

“Walaupun namanya belum dikenal luas di Italia, namun dia memiliki puluhan juta pengikut di media sosial. Ini menunjukkan betapa besar pengaruh dan daya tarik dari dukungan penggemar di Indonesia,” tambahnya.

Namun, di balik sorotan positif tersebut, Di Marzio juga mengungkapkan sisi gelap dari fenomena ini. Ia menyoroti bahwa ketenaran yang ekstrem bisa menimbulkan masalah privasi bagi para pemain dan keluarganya. Banyak pemain yang merasa aktivitas pribadinya terganggu karena tingginya tingkat perhatian dari penggemar.

“Popularitas yang luar biasa ini sering kali merampas hak privasi pemain dan keluarga mereka. Bahkan kegiatan sehari-hari mereka bisa terganggu oleh kehadiran penggemar yang terlalu antusias,” ungkapnya.

Sebagai penutup, Di Marzio menyampaikan bahwa menjadi pemain sepak bola di Indonesia memiliki kedua sisi yang berbeda. Meski kebanggaan dan kehormatan besar datang dari membela Timnas, pemain juga harus siap menghadapi tekanan dan tantangan psikologis yang cukup berat.

“Menjadi pesepak bola di Indonesia adalah sebuah penghormatan sekaligus beban. Di satu sisi, mereka mendapatkan pengakuan yang luar biasa, namun di sisi lain, mereka harus berhadapan dengan tekanan yang tak ringan,” tutupnya.

banner 336x280
Baca Juga  Indonesia Dominan, Tapi Laos Efektif: Hasil Imbang 3-3 di Piala AFF 2024

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *