BBSNEWS.CO.ID, Artikel ini menguraikan perbedaan mendasar antara penyakit sifilis dan raja singa (granuloma inguinale) dari segi penyebab, gejala klinis, metode diagnosis, pengobatan, dan strategi pencegahan. Sifilis disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum dan umumnya bermula dengan satu ulkus keras (chancre) yang tidak nyeri , sedangkan raja singa diakibatkan Klebsiella granulomatis dengan lesi ulseratif merah berdaging (beefy-red) yang progresif . Diagnosis sifilis mengandalkan tes serologi nontreponemal dan treponemal , sedangkan raja singa ditegakkan melalui identifikasi Donovan bodies secara mikroskopik . Pengobatan standar sifilis adalah suntikan benzathine penicillin G , sementara raja singa merespon baik pada azithromycin atau doksisiklin. Pencegahan kedua infeksi ini terutama melalui praktik seks aman dan skrining dini pada populasi berisiko tinggi.
Apa itu Sifilis?
Sifilis merupakan infeksi menular seksual yang disebabkan bakteri Treponema pallidum subspecies pallidum . Penyakit ini terbagi dalam beberapa stadium: primer, sekunder, laten, dan tersier, dengan gejala bervariasi sesuai stadiumnya . Pada tahap primer, pasien biasanya menemukan satu atau beberapa chancre—ulkus keras, tidak nyeri, dan berbatas tegas—sekitar 10–90 hari setelah inokulasi . Jika tidak diobati, sifilis dapat membawa komplikasi parah, termasuk kelainan kardiovaskular dan neurosifilis pada stadium lanjut
Apa itu Raja Singa (Granuloma Inguinale)?
Raja singa, atau granuloma inguinale (donovanosis), adalah infeksi bakteri kronis pada area genital yang disebabkan oleh Klebsiella granulomatis . Penyakit ini ditandai oleh lesi ulseratif berwarna merah menyala (beefy-red), perlahan melebar, dan umumnya tidak menimbulkan nyeri hebat . Ulkus ini berdaging dan mudah berdarah saat disentuh, serta dapat menyebabkan jaringan parut dan elephantiasis genital jika tidak diobati . Donovan bodies (bakteri intraseluler berbentuk pin keselamatan) dapat diidentifikasi lewat pewarnaan Giemsa atau Wright
Perbedaan Utama
Aspek | Sifilis | Raja Singa (Granuloma Inguinale) |
---|---|---|
Penyebab | Treponema pallidum World Health Organization (WHO) | Klebsiella granulomatis CDC |
Lesi Primer | Chancre keras, tidak nyeri World Health Organization (WHO) | Ulkus beefy-red, daging, cenderung tidak nyeri MSD Manuals |
Nyeri | Umumnya tidak nyeri | Jarang nyeri hebat |
Limfadenopati | Regional sering membengkak | Biasanya minimal atau tidak terjadi |
Mikroskopis | Spiroket terlihat dengan pewarnaan khusus | Donovan bodies intraseluler Wikipedia |
Diagnosis | Serologi nontreponemal & treponemal CDC | Identifikasi Donovan bodies |
Pengobatan | Benzathine penicillin G CDC | Azithromycin / Doksisiklin Wikipedia |
Diagnosis
-
Sifilis
- Tes nontreponemal (VDRL/RPR) untuk skrining.
- Tes treponemal konfirmasi (FTA-ABS/T. pallidum particle agglutination)
-
Raja Singa:
- Pemeriksaan mikroskopis usap ulkus dengan pewarnaan Giemsa untuk menemukan Donovan bodies di dalam makrofag
- Biopsi jaringan pada kasus sulit jika perlu.
Pengobatan
-
Sifilis:
-
Benzathine penicillin G 2,4 juta unit intramuskular sekali suntik untuk sifilis primer dan sekunder
-
Pasien alergi penisilin dapat menggunakan doksisiklin atau azitromisin.
-
-
Raja Singa:
-
Azithromycin 1 g sekali seminggu hingga total sembuh atau doksisiklin 100 mg dua kali sehari selama minimal 3 minggu
-
Terapi alternatif: eritromisin, trimetoprim-sulfametoksazol.
-
-
Pencegahan
-
Umum:
-
Penggunaan kondom secara konsisten
-
Skrining dan pengobatan pasangan seksual.
-
-
Sifilis spesifik:
-
Skrining kehamilan untuk mencegah sifilis kongenital
-
-
Raja Singa spesifik:
-
Edukasi seks aman di wilayah endemik.
-
Akses cepat ke layanan kesehatan untuk deteksi dini.
-
-