BBSNEWS.CO.ID, Ketegangan perbatasan antara Kamboja dan Thailand kembali memuncak setelah terjadinya insiden militer, memicu kekhawatiran akan potensi eskalasi konflik di kawasan yang telah lama sengketa ini.
Pada 28 Mei 2025, pasukan kedua negara terlibat baku tembak singkat di wilayah perbatasan dekat Desa Morakot, Provinsi Preah Vihear, Kamboja. Insiden tersebut menewaskan satu tentara Kamboja dan menimbulkan puluhan korban luka di kedua belah pihak. Kedua negara saling tuduh memulai agresi: Thailand menuduh Kamboja menembaki pos pengamatan mereka, sementara Kamboja menyebut pasukan Thailand yang melakukan penyusupan dan penembakan
Menanggapi krisis, Pemerintah Thailand pada 9 Juni 2025 sempat menutup dua jalur lintas batas untuk turis sebagai langkah darurat, menimbulkan kekacauan bagi ribuan pelancong yang terdampar di titik penyeberangan. Keputusan mendadak ini diambil setelah Perdana Menteri Paetongtarn Shinawatra dan kabinetnya menilai situasi keamanan di perbatasan tidak kondusif
Di sisi diplomasi, perwakilan militer kedua negara menggelar pertemuan di Bangkok pada 29 Mei untuk meredam ketegangan. Menteri Pertahanan Thailand Phumtham Wechayachai menyatakan kedua belah pihak sepakat menarik pasukan kembali ke posisi semula dan membuka saluran komunikasi intensif agar insiden serupa tak terulang.
Sementara itu, Perdana Menteri Kamboja Hun Manet mengusulkan membawa sengketa ini kembali ke Mahkamah Internasional (ICJ) untuk mendapatkan putusan final atas klaim wilayah, meski Thailand belum memastikan partisipasi dalam proses tersebut