Donald Trump Pertimbangkan Penggunaan Kekerasan Militer untuk Merebut Terusan Panama dan Greenland

BERITA, NASIONAL16 Dilihat
banner 468x60

Bbsnews.co.id, Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, kembali mencuatkan rencananya untuk menguasai dua wilayah strategis: Terusan Panama dan Greenland. Dalam sebuah konferensi pers yang digelar pada Selasa, 7 Januari, Trump memberikan jawaban yang mengundang perhatian terkait apakah ia akan menggunakan kekuatan militer atau opsi ekonomi untuk merebut kedua wilayah tersebut. Meskipun enggan memberikan kepastian, Trump tidak menutup kemungkinan untuk menggunakan kedua opsi tersebut guna mencapai tujuannya.

Trump Sebut Keamanan Ekonomi sebagai Alasan Utama

Dalam konferensi tersebut, Trump menegaskan bahwa keputusannya untuk mempertimbangkan pengambilalihan Terusan Panama dan Greenland terkait erat dengan kebutuhan Amerika Serikat dalam menjaga keamanan ekonomi dan nasional. “Saya tidak bisa memberi kepastian mengenai apakah kita akan menggunakan kekuatan militer atau ekonomi, namun saya dapat katakan bahwa ini penting untuk keamanan ekonomi kita,” ujar Trump di resornya, seperti yang dikutip oleh Reuters.

banner 336x280

Trump baru-baru ini memunculkan ide ini setelah mengkritik tarif tinggi yang dikenakan pada kapal-kapal Amerika Serikat yang melewati Terusan Panama. Menurutnya, jika Panama tidak dapat memastikan operasional yang efisien dan aman bagi lalu lintas kapal AS, maka lebih baik bagi Amerika Serikat untuk mengambil alih kendali terusan tersebut.

Ancaman Trump Terhadap Terusan Panama

Pada akhir Desember lalu, Trump menyatakan secara tegas bahwa Amerika Serikat berhak untuk merebut kembali Terusan Panama, yang merupakan jalur transportasi vital antara Samudra Atlantik dan Pasifik. Trump mengklaim bahwa tarif yang dibebankan pada kapal-kapal AS terlalu tinggi dan merugikan perekonomian negara tersebut. “Kami akan menuntut agar Terusan Panama dikembalikan kepada kami, secara penuh, dan tanpa pertanyaan,” kata Trump dalam pernyataannya pada 21 Desember 2023.

Terusan Panama sendiri memegang peran yang sangat penting bagi ekonomi global, terutama bagi Amerika Serikat yang sangat bergantung pada rute ini untuk perdagangan internasional. AS sebelumnya berperan besar dalam pembangunan Terusan Panama, yang selesai pada tahun 1914, sebelum akhirnya menyerahkan kendali atas terusan tersebut kepada Panama berdasarkan perjanjian yang ditandatangani oleh Presiden Jimmy Carter pada 1977. Proses pengalihan kontrol tersebut selesai pada tahun 1999, ketika Panama sepenuhnya menguasai terusan itu.

Namun, meskipun Trump menyatakan niatnya untuk merebut kembali Terusan Panama, pemerintah Panama dengan tegas menolak hal tersebut. Presiden Panama, Joe Raul Mulino, menegaskan bahwa setiap meter persegi dari kawasan terusan, beserta wilayah sekitarnya, adalah milik Panama dan tidak akan pernah diserahkan kepada pihak manapun. “Terusan Panama adalah milik kami, dan akan tetap menjadi milik kami,” tegas Mulino.

Greenland: Wilayah yang Tak Kunjung Terwujud dalam Rencana Trump

Selain Terusan Panama, Greenland juga menjadi bagian dari rencana besar Trump. Pada 2019, Trump mengungkapkan ketertarikannya untuk membeli Greenland, yang saat itu merupakan wilayah otonom dari Kerajaan Denmark. Rencana ini menuai kontroversi dan penolakan keras dari pemerintah Denmark dan Greenland. Trump bahkan sempat mengusulkan untuk mengenakan tarif kepada Denmark sebagai bentuk tekanan agar mereka setuju untuk menjual Greenland kepada Amerika Serikat.

Dalam unggahannya di platform media sosial Truth Social, Trump menegaskan bahwa penguasaan Greenland adalah hal yang sangat penting untuk kepentingan keamanan nasional Amerika Serikat. “Demi tujuan keamanan nasional dan kebebasan di seluruh dunia, Amerika Serikat memandang memiliki dan kendali atas Greenland sebagai kebutuhan yang mutlak,” ungkap Trump.

Meskipun niat Trump tersebut pernah memicu perbincangan hangat, baik Denmark maupun Greenland tetap pada pendiriannya bahwa Greenland tidak untuk dijual. Pemerintah Denmark secara tegas menolak segala bentuk pembicaraan yang mengarah pada penjualan wilayah tersebut.

Reaksi Global dan Penolakan Terhadap Rencana Trump

Rencana Trump untuk merebut Terusan Panama dan Greenland, baik melalui cara militer atau ekonomi, menuai banyak reaksi dari komunitas internasional. Banyak pihak yang menganggap langkah ini sebagai bentuk intervensi yang melanggar kedaulatan negara lain. Pemerintah Panama, misalnya, menegaskan bahwa Terusan Panama adalah wilayah yang tak akan pernah dipindahtangankan, sementara Denmark dan Greenland tetap menegaskan bahwa mereka berhak atas wilayah tersebut tanpa campur tangan dari negara manapun.

Pakar hubungan internasional menganggap bahwa upaya Trump untuk menguasai kedua wilayah strategis ini akan memperburuk hubungan Amerika Serikat dengan negara-negara terkait. Beberapa analis juga menyebutkan bahwa, meskipun ide tersebut tidak baru dalam politik luar negeri AS, implementasi rencana seperti ini akan sangat rumit dan bisa memicu ketegangan internasional yang signifikan.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *